Lifestyle

Film Drama Perang Indonesia Pertama Tembus 800 Ribu Penonton

0
Film drama perang Film Believe - Takdir, Mimpi, Keberanian
Film Believe - Takdir, Mimpi, Keberanian (Youtube Bahagia Tanpa Drama)
STARJOGJA.COM, Info – Belum banyak film drama perang bertema nasionalisme seperti Film “Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian” di Indonesia. Film ini setidaknya sudah ditonton 830.808 penonton di bioskop sejak penayangan perdananya.
Data tersebut tercatat di Cinepoint.com dan filmindonesia.or.id, menjadikan Believe sebagai salah satu film bertema perjuangan dengan jumlah penonton tertinggi dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia.
Produser “Believe”, Celerina Judisari, mengatakan film ini dirancang untuk menghadirkan gambaran pertempuran yang realistis, baik dari segi cerita maupun teknis produksi.
“Kami ingin penonton merasakan atmosfer medan perang yang sesungguhnya. Itu menuntut komitmen tinggi dari seluruh tim produksi,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Menurut Celerina, genre perjuangan dan nasionalisme memiliki tantangan tersendiri di pasar film nasional. Sejumlah judul bertema serupa, termasuk yang mengangkat kisah tokoh besar seperti Soekarno atau Kartini, belum mampu menembus angka satu juta penonton. Sementara itu, film bergenre horor dan drama masih menjadi pilihan utama mayoritas penonton bioskop.
Para pemeran Believe menyambut baik capaian penonton tersebut. Wafda Saifan, pemeran Serka Dedi, mengatakan proses syuting memerlukan usaha fisik yang besar. “Saya sampai digantung 20 meter demi adegan terjun payung. Senang hasilnya diapresiasi,” katanya.
Sementara itu Ajil Ditto, pemeran Kapten Agus, menuturkan ia menurunkan berat badan 13 kilogram dalam satu bulan untuk mempersiapkan peran. “Kerja keras kami terasa terbayar,” ujarnya.
Penayangan “Believe” bertepatan dengan bulan peringatan kemerdekaan RI, yang dinilai para pemeran relevan dengan tema cerita. Wafda berharap film ini dapat bertahan di layar hingga akhir Agustus.
Dukungan juga datang dari publik figur, termasuk personel Project Pop yang menonton bersama di Jakarta. Yosi Mokalu menilai sinematografi dan adegan aksi dalam film tersebut disajikan dengan baik.
“Rasanya seperti perang betulan,” katanya. Udjo menambahkan, “Ternyata ada produser Indonesia yang berani mengangkat tema perang dengan standar produksi tinggi.”
Sumber : Antara
Bayu

Poin Pertama PSIM Yogyakarta saat Bungkam Persebaya di BRI Super League

Previous article

Lirik Lagu Tabola Bale – Silet Open Up feat. Jacson Zeran, Juan Reza & Diva Aurel

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Lifestyle