Kab BantulNews

 Kalurahan Wukirsari Ditetapkan Sebagai Kawasan Berbasis Kekayaan Intelektual 2025

0
Kalurahan Wukirsari
Kalurahan Wukirsari (antara)
STARJOGJA.COM, Info – Memiliki banyak potensi baik secara ekonomi maupun budaya Kalurahan Wukirsari di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat banyak perhatian. Terbaru kalurahan Wukirsari ditetapkan sebagai Kawasan Berbasis Kekayaan Intelektual 2025 Kategori Kawasan Karya Cipta dari Kementerian Hukum.
“Kalurahan Wukirsari ini dinilai secara mendalam oleh Kementerian Hukum sebagai kalurahan yang sejak dulu kala memang memiliki tradisi karya cipta yang kuat,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai menerima penghargaan Kekayaan Berbasis Intelektual 2025 untuk Wukirsari di Bantul, Jumat.
Menurut dia, di provinsi DIY, ada dua wilayah yang ditetapkan sebagai Kawasan Berbasis Kekayaan Intelektual dari Kementerian Hukum tersebut, sebagai bentuk apresiasi terhadap potensi daerah, yaitu selain Kalurahan Wukirsari Bantul, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
“Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bantul yang di dalamnya ada Kalurahan wlWukirsari ini potensial untuk dikembangkan tradisi budaya karya cipta ini,” kata Bupati Halim.
Bupati mengatakan, pemkab pun meyakini tidak hanya Desa Wukirsari, tetapi kalurahan-kalurahan yang lain di Kabupaten Bantul sejak dulu memiliki tradisi karya cipta yang sampai hari ini tradisi itu masih bertahan dan turun temurun.
“Di Kalurahan Wukirsari ada karya cipta batik, batik tulis, batik yang original, kemudian ada perajin tatah sungging yang memproduksi wayang kulit, dan ini merupakan warisan budaya Indonesia tak benda yang diakui oleh UNESCO,” katanya.
Bupati Halim berharap, penetapan Wukirsari sebagai Kawasan Berbasis Kekayaan Intelektual Kategori Kawasan Karya Cipta ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas masa lalu, melainkan juga investasi masa depan.
“Saya berharap ini semakin menguatkan eksistensi Wukirsari sebagai wilayah yang kaya akan potensi budaya. Dan ini agar tidak hanya sekadar dilestarikan, tetapi Wukirsari akan semakin percaya diri sehingga lebih termotivasi, terdorong untuk meningkatkan karya ciptanya,” katanya.
Lurah Wukirsari Susilo Hapsoro mengatakan, pengakuan ini tidak lepas dari konsistensi masyarakat dalam melestarikan budaya membatik di tiga padukuhan Wukirsari, yaitu Cengkehan, Giriloyo dan Karangkulon.
Menurut dia, ketiga pedukuhan yang berada di wilayah Wukirsari tersebut masyarakatnya dikenal aktif mempertahankan nilai-nilai budaya sejak era Sultan Agung.
“Budaya membatik di Wukirsari ini sudah ada sejak Sultan Agung membangun makam raja-raja Mataram di Imogiri. Hingga kini, pembatik aktif di wilayah kami berjumlah 643 orang,” katanya.
Sumber : Antara
Bayu

BPJS Kesehatan Bayarkan Biaya Penjaminan Pelayanan Kesehatan di DIY Rp1,7 Triliun

Previous article

BNNK Bantul Siapkan Berbagai Program Berantas Peredaran Narkoba

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Bantul