By 
STARJOGJA.COM, Info – Mengelola keuangan menjadi salah satu kunci kehidupan menjadi lebih baik. Namun begitu banyak pula yang terpaksa meminjam uang di pinjaman online (pinjol) ilegal.
“Kalau mau meminjam, saya selalu advokasi itu kalau butuh ya pinjam dari bank dulu karena bunganya pasti kecil, atau dari keluarga atau dari teman, setelah itu boleh pinjam ke multi finance dari koperasi, kalau dari Pindar (pinjaman daring) seperti kami Easycash gunakan itu sebagai opsi terakhir, karena bunga lebih tinggi karena tidak ada jaminan,” kata Nucky Poedjiardjo Direktur Utama Easycash kepada Star FM.
Nucky memberikan edukasi kepada masyarakat soal pinjaman daring Easycash ini termasuk bunganya. Untuk bunga, Nucky menjelaskan sesuai peraturan OJK terakhir, POJK No. 40 Desember 2024.
“Untuk bunga 0,3 persen perhari untuk pinjaman di bawah 180 perhari atau 9 persen perbulan. Kalau di atas 180 hari bunganya 0,2 persen perhari atau 6% perbulan maksimum tenor setahun,” katanya.
Nucky mengatakan Easycash merupakan pinjaman daring atau Pindar yang hadir sejak kuartal terakhir 2024. Pinjaman daring Easycash ini hadir untuk rebranding karena harus ada perbedaan antara Pinjol dan Pindar.
“Karena Pinjol konotasinya cenderung negatif. karena banyak platform yang ilegal, jumlahnya mungkin sekitar 7 ribuan di Indonesia, kalau seperti kami yang resmi ini di bawah 100 sekitar 96 atau 97. Agar masyarakat bisa membedakan yan g legal dan ilegal, yang ilegal ini tidak masuk di OJK dan bunganya tidak diatur. Kami yang resmi bunga diatur oleh OJK,” katanya.
Nucky menjelaskan Easycash sebenarnya hadir di Indonesia sejak tahun 2017 hadir dan mendapatkan izin resmi dari OJK tahun 2020.
“Kami di donwload sudah 50 juta, kita sudah memberikan pinjaman sejak awal berdiri sekitar 7 juta,” katanya.
Wildan Kesuma Head of Corporate Affairs Easycash mengatakan Pindar ini hadir dengan kemudahan akses teknologi dan dapat dijangkau oleh masyarakat dengan handphone. Untuk meminjam di Easycash menurutnya calon peminjam harus mengetahui terlebih dahulu beberapa hal.
“Pertama harus tahu pemasukan berapa, pengeluaran bulanan berapa, kapasitas membayar pinjaman berapa,” katanya.
Tidak hanya itu ia juga meminta calon peminjam untuk melihat kembali alasan peminjaman. Jangan sampai meminjam hanya untuk menginginkan sesuatu yang sebenarnya dapat ditahan atau dibeli.
“Apakah yang meminjam itu kebutuhan atau kemauan. Kita sarankan hanya yang butuh, kalau hanya pengin, apalagi sekarang ada FOMO atau tekanan pertemanan maka dihindari,” katanya.
Setelah itu maka calon peminjam harus melihat kembali platform pinjol atau pindar. Sebab, jika terperosok dalam pinjol maka akan susah kembali mengatur keuangan.
“Lalu filtering platform yang berizin dan legal,” katanya.
Comments