FeatureKab SlemanNews

Sleman Wujudkan Kampungku Zona Bebas Asap Rokok

0
Kampungku Zona Bebas Asap Rokok

STARJOGJA.COM, SLEMAN – Dalam rangka menciptakan lingkungan sehat terus digalakkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman melalui program “Kampungku Zona Bebas Asap Rokok”. Program ini menjadi investasi penting demi terwujudnya keluarga sehat, terutama bagi tumbuh kembang anak-anak.

Ajeng Rizki Fauzi, S.K.M., Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Pertama Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, menjelaskan bahwa edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya asap rokok masih menjadi tantangan besar.

Kami dari Dinas Kesehatan masih kewalahan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama terkait tumbuh kembang anak. Salah satu penyebab tidak langsung terhambatnya perkembangan anak adalah paparan asap rokok dari lingkungan sekitar,” jelas Ajeng.

Dr. Heni Trisnowati, S.KM, MPH., Dosen FKM UAD dan Penggiat Anti Rokok, menegaskan bahwa terdapat beberapa jurnal ilmiah yang telah membuktikan dampak negatif asap rokok terhadap perkembangan kognitif anak-anak maupun orang dewasa.

Efek rokok yang tidak disadari adalah pengaruh nikotin yang sulit dihilangkan. Dalam jangka panjang, nikotin dapat mengganggu proses kognitif seperti kemampuan mengingat dan berpikir, serta menimbulkan ketergantungan dan gangguan emosional seperti mudah marah,” ujar Dr. Heni.

Paparan asap rokok sangat berbahaya, terutama bagi bayi dan anak-anak.

“Ketika bayi menghirup asap rokok, zat berbahaya akan masuk ke aliran darah dan dapat menghambat tumbuh kembang anak. Tidak hanya anak, orang dewasa pun menjadi korban dari paparan asap rokok,” ujar Ajeng.

Dampak paling nyata bagi ibu dan anak adalah meningkatnya risiko stunting dan hipertensi. Selain itu, paparan asap rokok juga menjadi salah satu penyebab speech delay pada anak.

Untuk menciptakan lingkungan bebas asap rokok, Dinas Kesehatan dan masyarakat berupaya membuat peraturan bersama yang dapat disepakati dan dipatuhi.

“Kami mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Meski sulit mengubah kebiasaan perokok dewasa, kami mendorong mereka untuk merokok dengan santun, misalnya tidak merokok di dalam rumah,” ujar Dr. Heni.

Langkah konkret yang dilakukan antara lain pemasangan plang bertuliskan “Dilarang Merokok” atau “Kawasan Bebas Asap Rokok” di berbagai tempat umum, termasuk taman bermain anak. Apabila ditemukan pelanggaran, petugas akan memberikan teguran dan solusi agar perokok berpindah ke tempat yang telah disediakan.

Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kampung-kampung di Sleman dapat menjadi zona bebas asap rokok, sehingga generasi masa depan tumbuh sehat dan cerdas.

Penulis: Laura Sinta Febriana

Kenali tanda lahir kecokelatan yang bisa menjadi indikasi neurofibromatosis tipe 1.

Previous article

Antariksa 2025 Goes to School: Lawan Judi Online

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature