STARJOGJA.COM, Info – Pakistan dan India tengah berkonflik dan saling menyerang. Namun Kuasa Usaha Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia, Roshan Lal, menyatakan Pakistan selalu siap berunding dengan India.
“Kami selalu menawarkan India untuk menyelesaikan masalah melalui negosiasi, melalui proses damai,” kata Roshan dalam arahan pers di Jakarta, Kamis (8/5).
Meski tidak menampik adanya ancaman perang, dia menegaskan bahwa Pakistan tidak pernah mengambil tindakan yang meningkatkan ketegangan dan selalu menawarkan penyelesaian masalah di meja perundingan dengan India.
Menurut Roshan, penyebab utama kawasan itu terancam perang adalah wilayah Kashmir yang disengketakan dan belum selesai sampai sekarang.
Pakistan dan India tidak akan bisa hidup damai hingga masalah Kashmir terselesaikan, katanya.
“Pakistan selalu siap untuk berunding,” kata Roshan.
Komunitas internasional, kata dia, perlu memahami bahwa kedua negara perlu menyelesaikan masalah Kashmir.
Menanggapi klaim India soal adanya kamp teroris di Pakistan, dia mengatakan bahwa Pakistan tegas menolak klaim tersebut, yang tidak didukung dengan bukti.
Roshan mengatakan kawasan di Pakistan yang diserang India adalah wilayah dengan infrastruktur sipil, termasuk masjid, di mana korban jiwa sudah melebihi 30 orang dan korban luka mencapai 60 orang lebih.
Pada Selasa (6/5), India melancarkan serangan rudal ke kota-kota Pakistan dan wilayah Kashmir yang diperintah oleh Pakistan.
Menurut Kedubes Pakistan, serangan itu menargetkan penduduk sipil di seberang perbatasan internasional di Muridke, Sialkot, dan Bahawalpur, serta di seberang Garis Kontrol (Line of Control/LoC) di Kotli dan Muzaffarabad yang berada di Azad Jammu, Kashmir.
LoC di Kashmir memisahkan dua wilayah yang masing-masing dikelola oleh India dan Pakistan.
Pakistan mengecam keras tindakan India, yang jelas-jelas melanggar Piagam PBB, hukum internasional, dan norma-norma yang berlaku dalam hubungan antarnegara, kata Kedubes Pakistan.
Disebutkan pula bahwa Pakistan berhak memilih kapan dan di mana akan memberikan respons sesuai Pasal 51 Piagam PBB dan hukum internasional.
Eskalasi di antara kedua negara tetangga yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu terjadi setelah serangan terjadi di wilayah Kashmir India pada 22 April yang menewaskan 26 orang.
India menyalahkan Pakistan atas serangan itu dan menuding adanya keterkaitan lintas batas antara Pakistan dengan pelaku serangan. Namun, Pakistan membantah tudingan tersebut.
Sumber : Antara
Baca juga : Pakistan Punya Sekolah Mengemudi Motor Perempuan
Comments