Kota JogjaNews

Padat Karya Kebersihan Berdayakan Ekonomi Masyarakat Jogja

0
padat karya kebersihan
Wali kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menolak menerima pengadaan mobil baru, dan menggantinya untuk membeli gerobak sampah (Antara)

STARJOGJA.COM – JOGJA, Untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan program padat karya kebersihan. Pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp700 juta dan akan digunakan untuk pekerjaan yang langsung melibatkan masyarakat.

Pekerjaan ini meliputi perawatan kanal tersumbat, hilirisasi sungai, pembersihan sampah yang menumpuk, dan pengurasan sumur resapan. Pemerintah memastika program padat karya dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Kami merencanakan adanya padat karya agar dapat berkolaborasi secara langsung dengan masyarakat dalam menjaga kebersihan, misalnya pekerjaan jalan yang bisa dikerjakan oleh rakyat ini tidak usah diborongkan, maka uangnya akan full ke rakyat,” kata Dr. (HC.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Wali Kota Yogyakarta.

Pemkot merencanakan melakukan padat karya di perkampungan dengan mempertimbangkan kesulitan pekerjaan. Jika dinilai masih ringan, maka proyek bisa dilaksanakan dengan sistem padat karya.

Adanya program padat karya kebersihan diharapkan dapat menjadi solusi ganda dalam menangangi lingkungan dan memberdayakan ekonomi masyarakat. Pemerintah mengupayakan adanya efisiensi anggaran tanpa mengorbankan kebutuhan masyarakat.

Efisiensi anggaran memang ada, tapi kami akan tetap mengupayakan fasilitas dan kebutuhan masyarakat. Selain itu, kami merencanakan pemasangan jejaring pada hulu sungai sebelum masuk Yogyakarta agar air yang ada lebih bersih,” tambah Hasto.

Dengan program padat karya kebersihan yang melibatkan masyarakat secara langsung tak hanya membuat pelaksanaan pekerjaan lebih efektif, tetapi juga memberi dampak nyata terhadap ekonomi keluarga di tengah tekanan daya beli yang menurun. Upaya ini menjadi langkah konkret Pemkot untuk tetap hadir dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, meski dalam keterbatasan anggaran.

Penulis: Ernita Putri Andini

Grebeg UMKM DIY X Djamuan Istimewa 2025 : UMKM Bakoh, Ekonomi Kokoh

Previous article

Bilal Indrajaya rilis pertunjukan lengkapi album “Nelangsa Pasar Turi”

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja