STARJOGJA.COM, JOGJA – Jasa Raharja dukung keselamatan dan keamanan lalu lintas di masa mudik lebaran 2025.
Kepala Cabang Jasa Raharja Yogyakarta Regy S. Wijaya menjelaskan persiapan layanan selama lebaran Idulfitri sudah dilakukan Jasa Raharja. Hal ini dilakukan agar layanan selama masa mudik lebaran mulai H-7 hingga H+7 atau sejak 24 Maret hingga 8 April 2025 pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.
“Terkait dengan keselamatan dan keamanan lalu lintas menghadapi mudik lebaran 2025 ini, kami menyiapkan 46 personel yang siap stand by untuk memantau periode mudik H-7 hingga H+7,” katanya dalam Talkshow Lebaran 2025: Mudik Aman, Lebaran Nyaman, Kamis (13/3/2025).
Seluruh personel Jasa Raharja tersebut disebar baik melakukan penugasan di Posko Pelayanan di Kantor Cabang termasuk melakukan monitoring kasus laka yang terjadi selama arus mudik dan balik.
“Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk percepatan laporan polisi agar diterbitkan dan garancy letter ke pihak rumah sakit jika korban laka membutuhkan penanganan lanjut,” katanya.
Pihaknya juga menyiapkan pelayanan mobile dan pelayanan kesehatan bersama mitra di terminal dan stasiun. Termasuk menyiapkan personel di Posko Tetek Arah Malioboro, Posko di Tempel Sleman dan Posko di Temon Kulonprogo.
“Kami juga menyediakan spanduk rawan laka. Kalau tahun lalu 150 spanduk maka tahun ini bertambah menjadi 200 spanduk,” katanya.
Penambahan jumlah spanduk imbauan rawan laka tersebut dilakukan karena bertambahnya lokasi rawan kecelakaan di DIY. Selain itu, adanya jalur-jalur baru di DIY juga berpotensi menimbulkan rawan kecelakaan sehingga pengguna jalan perlu diberi informasi.
“Langkah ini kami lakukan untuk menekan kasus kecelakaan di DIY,” katanya.
Berdasarkan data Jasa Raharja, kasus kecelakaan di DIY paling banyak melibatkan sepeda motor. Pada 2024 kasus laka yang melibatkan roda dua sebanyak 7.014 kasus sedangkan roda empat 1.238 kasus.
“Jadi hampir 85 persen kasus laka melibatkan sepeda motor dengan korban luka-luka mencapai 90 persen,” katanya.
Adapun total santunan kecelakaan yang disalurkan hampir Rp133 Miliar. Jumlah tersebut menduduki posisi ke-6 di Indonesia lantaran tingginya kasus kecelakaan. Februari 2025 saja, kasua laka di DIY naik 16 persen.
“Ya meskipun kasus lakanya tinggi namun angka fatalitasnya menurun 14 persen dari 467 korban MD pada 2023 menjadi 459 korban pada 2024. Februari 2025 kasus laka naik 16 persen namun dari tingkat fatalitas turun, dari 75 kasus menjadi 64 kasus,” paparnya.
Comments