Flash InfoHealthNews

GERD dan Puasa: Menjaga Kesehatan Lambung Saat Ramadhan

0
gerd puasa

STARJOGJA.COM,HEALTH – Gastroesophageal Reflux Disease yang lebih dikenal GERD, merupakan penyakit kronis pada saluran pencernaan, yang berhubungan antara lambung dan esofagus. Kembalinya asam lambung ke esofagus bahkan sampai ke mulut akan menimbulkan gejala-gejala GERD.

dr. Agung Widianto, Sp.B, Subsp.BD(K), Kepala Instansi Rawat Jalan RSA UGM dan KSM Bedah Digresif RSA UGM, menjelaskan gejala-gejala GERD yang dapat dialami oleh penderita.

“Kalau GERD gejalanya bisa timbul nyeri di ulu hati, nyeri dada seperti ditusuk-tusuk, mual, kembung, nah, sebenarnya nyeri GERD dengan sakit jantung memiliki kemiripan, jadi orang tua yang mengalami gejala itu, harus diperiksa secara mendalam, takutnya kan sakit jantung. Usus buntu, batu empedu, dan tumor juga rasa sakitnya mirip seperti GERD,” ujarnya.

Saat menjalani puasa orang dapat berisiko terkena penyakit magh. Agar tidak ternena penyakit ini, dr. Agung Widianto memberikan beberapa tips, yang dapat dilakukan.

“Sebaiknya orang yang berpuasa tidak memikirkan makanan, mengobrol tentang makanan, ini bisa memicu otak agar menyuruh lambung mengeluarkan asam lambung. Selain itu, pada saat sahur dan berbuka mulailah dengan makan yang ringan dan mengandung protein tinggi, hindari makanan yang bersantan dan pedas, awali dengan minum air putih, kurma, perbanyak sayuran, ayam, tempe, tahu, dan jangan meminum yang manis-manis,” tambahnya.

Timbulnya bau mulut pada saat berpuasa karena perut kosong, asam lambung naik, kerongkongan jadi panas, bahkan bisa menimbulkan luka. Minum air putih yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan lambung selama berpuasa.

“Kebutuhan cairan tubuh itu 30 CC/Kg setiap harinya, setelah berbuka, sebaiknya ngemil sedikit demi sedikit dan hindari makanan yang bisa memperburuk kondisi lambung, seperti kopi atau roti yang mengandung gluten,” ujar dr. Agung Widianto.

Kopi sebaiknya diminum tanpa gula dan dikonsumsi dalam jumlah terbatas, tidak lebih dari satu cangkir per hari. Hindari minum kopi saat sahur atau saat perut dalam keadaan kosong untuk mencegah nyeri lambung.

Makanan pedas juga dapat menyebabkan kecanduan dan berisiko merusak lapisan lambung, yang bisa berujung pada kondisi serius seperti lambung bocor. Jika lambung mengalami kebocoran lebih dari 48 jam, risiko kematian dapat mencapai 50%.

“Lambung yang bocor bisa menipis di satu titik hingga berlubang seperti terkena tembakan, sehingga penting untuk tidak berlebihan mengonsumsi makanan pedas dan kopi,” jelas dr. Agung Widianto.

Untuk mengatasi sakit maag atau nyeri di ulu hati, dapat dikonsumsi obat antasida sebelum makan untuk menetralkan asam lambung. Jika kondisi lebih parah, dokter dapat meresepkan obat lain seperti omeprazole atau sucralfate.

Minum air lemon sebelum tidur juga dapat membantu menjaga kesehatan lambung. Jika pasien mengalami gejala GERD yang berat, pemeriksaan lebih lanjut seperti rontgen atau endoskopi dapat dilakukan di rumah sakit.

“Di RSA, kami memiliki fasilitas gastroskopi yang dapat membantu memeriksa kondisi lambung, termasuk luka, tumor, atau perdarahan,” ungkap dr. Agung Widianto.

Penyakit GERD dapat disembuhkan, tetapi membutuhkan perubahan pola hidup yang lebih sehat. Menghindari stres berlebihan, menjaga pola makan, dan mengontrol kecemasan menjadi kunci utama dalam mencegah dan mengatasi masalah pencernaan.

Penulis: Ernita Putri Andini

Ramadan Kareem di Aveta Hotel Malioboro, Buka Puasa dengan Rotasi Menu

Previous article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info