News

Dilarang Israel, UNRWA Terus Bawa Bantuan ke Jalur Gaza

0
bantuan masuk ke Jalur Gaza
bantuan palestina (antara)

STARJOGJA.COM, Info – Israel melarang bantuan masuk ke Jalur Gaza namun Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA tidak peduli. Hal ini dikatakan Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma dalam wawancara dengan RIA Novosti.

Pada Oktober lalu, parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang melarang kegiatan UNRWA di Israel dan wilayah yang didudukinya dengan masa tenggang 90 hari.

Israel menuduh sejumlah staf UNRWA terlibat dalam serangan kelompok Hamas pada Oktober 2023. PBB mengatakan Israel belum memberikan bukti apa pun untuk mendukung tuduhan tersebut.

Undang-undang Israel itu, yang mulai berlaku pada 30 Januari, melarang pejabat pemerintah Israel berkomunikasi dengan UNRWA.

“Operasi terus kami lanjutkan di wilayah Palestina yang diduduki. Sebagai contoh, sekolah-sekolah kami di Tepi Barat tetap buka, ada 50.000 anak yang bersekolah di sana. Klinik-klinik kami di daerah itu tetap buka,” kata Touma.

Dia mengatakan bahwa operasi kemanusiaan UNRWA di Gaza terus berlanjut.

“Namun, kebijakan (Israel) yang melarang kontak membuat pekerjaan kami jadi jauh lebih sulit,” kata Touma.

Dia mengatakan badan PBB itu tidak menerima informasi apa pun dari Israel tentang bagaimana larangan itu diterapkan.

UNRWA harus menarik staf internasional dari Yerusalem Timur karena visa mereka kedaluarsa.

Touma mengatakan bahwa badan itu sudah tidak berkomunikasi lagi dengan pejabat Israel.

“Kami masih berharap larangan ini dicabut, agar kami tetap diizinkan beroperasi, termasuk melakukan kontak dengan otoritas Israel seperti sebelumnya,” kata dia.

UNRWA, badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina, mencatat peningkatan yang signifikan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza selama gencatan senjata.

Hal itu diungkapkan Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma dalam wawancara dengan RIA Novosti.

Gencatan senjata di Jalur Gaza telah dimulai pada pada 19 Januari setelah tercapai kesepakatan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, untuk melakukan pertukaran tawanan.

Kesepakatan itu didukung oleh Qatar, Mesir, dan AS, yang telah mendirikan pusat koordinasi di Kairo.

“Kami mencatat kenaikan besar dalam penyaluran bantuan kemanusiaan dibandingkan sebelum gencatan senjata. Jadi, tentu saja ada peningkatan,” kata Touma, seraya berharap agar bantuan terus mengalir ke Gaza.

Saat ini, 500 hingga 600 truk membawa bantuan kemanusiaan setiap hari ke wilayah kantong Palestina itu. Sebelum gencatan senjata, hanya ada sekitar 50 truk bantuan, menurut Tourma.

Menurut dia, tantangannya sekarang adalah bagaimana menjaga agar jumlah truk pengangkut tetap banyak dan memastikan barang-barang komersial mulai dipasok ke Gaza.

 

 

Sumber: Sputnik-OANA / Antara

Baca juga : Dua Bulan Terakhir, Israel Tolak 140 Permintaan Akses Bantuan ke Gaza

Bayu

Indeks Persepsi Korupsi 2024 Masih Stagnan Jika Memakai Indikator yang Sama

Previous article

Atlet Indonesia Rio Waida Lolos ke Babak 16 Besar Liga Selancar Dunia Surf Abu Dhabi Pro

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News