STARJOGJA.COM,KLATEN – Candi Plaosan menjadi bukti adanya harmoni dua agama yang hidup saling berdampingan, yaitu Hindu dan Buddha. Hal ini dibuktikan dengan dua jenis bangunan candi yang berlokasi di Desa Bugisan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Situs Candi Plaosan didirikan pada pertengahan abad ke-9 M, antara tahun 825-850. Hal ini disampaikan oleh Johannes Gijsbertus de Casparis, filolog asal Belanda yang didasarkan dari data prasarti, gaya seni dan arsitektur Candi Plaosan.
Candi Plaosan dibangun atas perintah Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan. Pembuatan candi ini mendapat sumbangan dari bawahan raja dan dibuktikan dengan tulisan-tulisan pendek pada beberapa Candi Perwara Plaosan.
Candi Plaosan memiliki dua candi yang menjadi pusat utama dan masing-masing dibatasi pagar dengan pintu gerbang.
Beberapa orang beranggapan kalau pergi ke Candi Plaosan bersama pasangan dengan tujuan berjalan-jalan ataupun melakukan prawedding maka pasangan itu akan langgeng dan harmonis.
“Karena kalau lihat dari gambarnya di internet candinya kelihatan bagus. Tempatnya juga sering dipakai untuk prewedding, karena mitosnya bagus untuk pasangan,” kata Lisa pengunjung asal Surabaya, Senin (27/1/2025).
Untuk biaya masuk Candi Plaosan tergolong murah. Pengunjung hanya membayar Rp10.000 dan bisa menikmati keindahan arsitektur zaman dahulu. Namun, terdapat beberapa bangunan yang sudah runtuh karena perawatan candi berbeda dengan bangunan-bangunan yang lain.
Pengunjung Candi Plaosan tidak sebanyak pengunjung candi yang lain. Hal tersebut dikarenakan kurang eksisnya promosi dan informasi tentang keindahan dan keunikan Candi Plaosan bagi pengunjung yang lain, sehingga banyak orang yang belum mengetahui potensi wisata dan sejarah yang terkandung di dalamnya.
“Kalo menurut aku ya harus di ini ya di-sounding-kan ya, sekarang zamannya internet ya lewat media sosial. Karena sekarang kan anak-anak muda jarang yang mau ke tempat-tempat cagar alam jadi harus di-sounding-kan dengan ada program di mana mereka bisa mau liburan ke sini. Kemudian tetap dilestarikan kaya gini bangunannya biar keasliannya lebih terjaga dan mentaati seluruh aturan yang ada di area candi ini,” tegas Deo pengunjung asal Klaten, Senin (27/1/2025).
Penulis : Laura Sinta Febrian
Comments