JogjaKUKota JogjaNewsSejarah

Tamansari ,Pemandian Raja yang Memiliki Banyak Mitos

0

STARJOGJA.COM,JOGJA – Tamansari ,Pemandian Raja yang Memiliki Banyak Mitos. Tempat ini menjadi salah satu destinasi menarik di long weekend kemarin.

Kota Yogyakarta, tak hanya terkenal dengan aneka kulinernya dan Jalan Malioboro yang tidak pernah sepi, tetapi juga monumen-monumen bersejarah seperti Tamansari Jogja yang menyimpan daya tarik tersendiri.

Destinasi wisata Tamansari menjadi salah satu tempat yang sedang menjadi primadona di Jogja. Objek wisata heritage ini menawarkan cerita sejarah yang melekat dengan Sri Sultan Hamengku Buwono I dan permaisurinya. Tamansari dibangun sebagai bentuk terima kasih atas perjuangan permaisurinya yang telah membantu sang sultan saat Perang Giyanti.

“Tamansari merupakan situs yang memuat sejarah, dari segi arsitekturnya juga menarik, dekat dengan tempat wisata lainnya, dan kebetulan sedang viral di sosial media,” ujar Imey, salah satu wisatawan asal Bandung, Minggu (26/1/2025).

Objek wisata Tamansari adalah taman yang digunakan sebagai tempat rekreasi bagi sang permaisuri, dilengkapi dengan ruangan bawah tanah sebagai tempat perlindungan, dan tempat ibadah maupun meditasi keluarga Sultan Hamengku Buwono I.

Daya tarik Tamansari Jogja serta mitos yang ada menjadikan wisatawan dari berbagi daerah berkunjung ke tempat ini. Adanya sumur gumuling, yang merupakan masjid bawah tanah dengan desain eksotis menjadi daya tarik tersendiri.

Gedong sekawan, tempat untuk beristirahat sang sultan, permaisurinya, dan kerabatnya. Umbul binangun yang terdiri dari tiga kolam air jernih dengan arsitektur bergaya Eropa dan Jawa, serta gapura punggung yang menjadi salah satu pintu masuk utama Tamansari dari arah timur.

“Tempatnya sangat menarik banyak sekali pelajaran sejarah, sayangnya karena week end dan libur panjang pengunjungnya sangat penuh, jadi belum bisa menikmati 100% fasilitas yang tersedia,” tambah Imey.

Bagi starlovers yang berminat mengunjungi Tamansari Jogja cukup merogoh kocek sebesar Rp15.000 untuk wisatawan domestik dan Rp25.000 untuk wisatawan mancanegara.

Lokasi wisata satu ini berada di Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta dan mulai menerima kedatangan wisatawan sejak pukul 09.00 – 15.00 WIB.

Penulis : Ernita Putri Andini

Mahasiswa UGM Bantu Penyusunan SOP Pelayanan Wisatawan di Desa Gamplong

Previous article

38 Negara Peserta Musabaqah Tilawatil Quran Internasional di Jakarta

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU