STARJOGJA.COM, Info – Berbagai upaya Pemda DIY lakukan untuk memperkuat kelembagaandi pemerintahan tersebut salah satunya dengan melantik 771 PNS pada Jumat (03/01) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. 771 PNS ini diambil Sumpah Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, serta Kepala Sekolah di Lingkungan Pemerintah Daerah DIY.
Pelantikan Pejabat Tinggi Pratama dilakukan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sementara, pelantikan Pejabat Tinggi Madya, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, serta Kepala Sekolah dilakukan oleh Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X.
Sri Sultan mengatakan, perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK), secara inheren memerlukan penyesuaian terhadap Rencana Strategis (Renstra) yang selaras dengan RPJMD DIY Tahun 2022-2027. Penyesuaian ini merupakan langkah wajib, untuk memastikan bahwa Renstra tetap adaptif dengan kebutuhan serta tujuan organisasi yang baru.
“Kita lakukan kebijakan ini untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien, layanan publik yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada pencapaian hasil nyata bagi masyarakat,” ungkap Sri Sultan.
Terkait dengan kelembagaan baru yang terbentuk di DIY, Sri Sultan menyebut, perangkat daerah yang terbentuk harus segera beradaptasi. Selain itu juga harus membangun sinergi antar komponen. Diketahui, merger beberapa bagian dari Biro Tata Pemerintahan dan Biro Pemberdayaan Masyarakat menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil. Hal ini adalah langkah strategis untuk memperkuat misi Reformasi Kalurahan.
“Merger ini sekaligus memperkuat upaya holistik, yang berakar pada sinergi dua pilar utama, Reformasi Birokrasi dan Reformasi Pemberdayaan Masyarakat,” ungkap Sri Sultan.
Sri Sultan berharap, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil diharapkan mampu menghadirkan tata kelola pemerintahan yang lebih efisien, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Selain itu juga bisa mendorong penguatan kapasitas kalurahan dengan pemberdayaan masyarakat sebagai ujung tombak.
Sementara, perangkat daerah yang mengalami spin-off, harus segera menyesuaikan tugas pokok dan fungsinya. Restrukturisasi ini menuntut pengumpulan dan optimalisasi sumber daya yang ada, mengemasnya dalam harmoni sinergisitas, untuk mewujudkan kinerja unggul, dan layanan publik yang paripurna.
Pelantikan ini menurut Sri Sultan juga menjadi kesempatan pengembangan pendidikan lebih baik, dengan dilantiknya Kepala Sekolah. Hal ini menjadi harapan baru bagi arah dan visi pendidikan.
“Harapan saya, pendidikan di DIY mampu melangkah lebih dekat menuju cita-cita luhur Pendidikan Khas Kejogjaan, sebuah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kearifan lokal, sekaligus merangkul dinamika global. Tujuan akhirnya adalah lahirnya insan-insan Jogja yang memanifestasikan karakter dan perilaku manusia unggul yang mandiri, menginspirasi, dan membawa harmoni bagi sesama.
Diketahui, ada sejumlah pejabat yang mendapatkan SK pergeseran jabatan, diantaranya KPH Yudanegara, yang awalnya menjabat Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY, menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil DIY; Danang Setiyadi, sebelumnya Kepala Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat Setda DIY, dan jabatan sekarang adalah Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY; Imam Pratanadi, sebelumnya Sekretaris DPRD DIY dan saat ini sebagai Kepala Dinas Pariwisata DIY; Yudi Ismono, sebelumnya Kepala Biro PIWPP dan sekarang sebagai Sekretaris DPRD DIY; Lilik Andi Aryanto, sebelumnya : Kepala Bagian Tata laksana Biro Organisasi dan sekarang Kepala Bakesbangpol DIY; Faishol Muslim sebelumnya Kepala Bidang Standarisasi dan Penjaminan Mutu Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY, saat ini Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda DIY; Rosdiana Puji Lestari, jabatan sebelumnya Kepala Bidang Cipta Karya DPUPESDM, saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah DIY.
Imam Pratanadi, menyebut tugas ini merupakan tantangan yang cukup berat. Secara domestik pariwisata DIY sudah cukup baik, namun secara internasional, masih perlu didongkrak.
“Perlu kita lakukan penguatan koordinasi dari berbagai unsur untuk bisa membangun ide kreatif dan inovatif, yang ujungnya pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Imam.
Menyikapi rotasi dan pergeseran Imam menekankan memang harus siap. Mengingat hal ini adalah mutlak. Perlu adaptasi dan inovasi secara cepat untuk mengemban jabatan baru.
“Siap tidak siap, harus siap untuk amanah yang diberikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Yuana Livertia Goodianti, yang dilantik menjadi Kepala SMKN 1 Purwosari mengungkapkan, sangat bersyukur atas amanah yang diberikan. Yuana berangkat dari guru penggerak, kemudian menduduki jabatan Kepala Sekolah. Ia berharap bisa belajar lebih banyak untuk mengembangkan sekolahnya.
“Saya harus mengubah mindset untuk menerima perubahan, dan menerima hal baru yang positif, untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik,” ujar Yuana.
Yuana juga menyebut rotasi adalah hal yang wajar. Hal ini untuk menghindari zona nyaman, sehingga individu bisa berupaya untuk terus mengembangkan diri, dan menjawab setiap tantangan.
Sumber : Humas Pemda DIY
Baca juga : Dua Formasi CPNS Pemda DIY untuk Difabel
Comments