STARJOGJA.COM, Info – DIY termasuk daerah yang rawan penggunaan narkoba saat ini. Bambang Wiryanto, SSi Penyuluh Narkoba Ahli Madya / Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP DIY mengatakan DIY sebagai kota pelajar dan kota wisata menjadi rawan penggunaan narkoba sehinnga perlu cara mengantisipasinya dimulai dari desa dengan program desa Bersinar atau bersih narkoba.
“Jogja penuh dengan pendatang ditambah jogja kota wisata pendatang ini potensi sekali pengedar menjadikan pasar narkoba. Apalagi ada bandara baru. Ini tantangan, kita serius tangani,” katanya kepada Star FM.
Bambang mengatakan dari hasil penelitian jumlah penduduk DIY yang mencapai 3,8 juta orang maka jumlah penyalahgunaan narkoba ada 18 ribu pecandu. Data pecandu ini dalam setahun terakhir masih memakai sehingga kondisi ini berbahaya sekali.
“Kalau 18 ribu pecandu itu butuh narkoba maka dihitung saja berapa perhari masuk ke Jogja. Sabu dibagi 4 orang itu perhari butuh 4,5 kg perhari berapa uang yang keluar. Kalau satu gram 1,4 juta dipasaran maka butuh Rp 6 Milyar,” katanya.
Ia pun mengaku resah dengan kondisi peredaran narkoba di DIY. Sebab saat ini pun di lingkup akademisi pun sudah menggunakan barang haram ini.
“Kemarin kita ke kampus swasta melakukan tes urin ada 4 orang positif mahasiswa, security dan karyawan. Agustus kemarin kita menemukna 1,6 kg sabu sampai tahun ini kita 1,7 kg untuk tahun ini belum September kemarin,” katanya.
Menurutnya ada 5 strategi untuk menghalau peredaran itu pertama dengan penguatan kolaborasi, penguatan intelegen, penguatan di daerah pesisir, penguatan kerjasama antar negara, pendekatan tematik dan ekonomi. Sementara program desa bersih narkoba atau bersinar ini sudah dirintis sejak tahun 2018 lalu.
“Tahun 2018 sudah dirintis masih dengan anggaran minim. Tahun berikutnya ini efektif dan menggunakan anggaran untuk pencegahan narkoba maka harus ditingkatkan mewujudkan desa bersinar,” katanya.
Bambang mengatakan setidaknya ada 12 desa rawan yang tidak bisa disebutkan. Namun upaya program ini terus berjalan sehingga saat ini jumlah desa Bersinar semakin bertambah.
“Desa Bersinar kita sudah membentuk 61 desa bersinar dan tahun ini sudah bertambah lagi sekitar 70-an di Kulonprogo 17 desa, di Sleman 17 desa, Gunungkidul 11 desa di Kota ada 7 desa di Bantul 9 desa sudah kita intervensi anggaran kita memang tidak mencukupi. Per tahun kita hanya mampu 1-2 desa,” katanya.
Baca juga : Condong Catur Dicanangkan Sebagai Desa Bersih Narkoba
Comments