STARJOGJA.COM, JOGJA – Jika berkunjung ke daerah Kasongan, Bantul, anda akan menemukan bangunan unik berbentuk kubah. Bangunan tersebut merupakan MuseumKu Gerabah yang didirikan oleh mantan rektor ISI Yogyakarta yakni, Timbul Harjo pada tahun 2023.
MuseumKu Gerabah merupakan museum khusus yang dibangun untuk menampilkan berbagai macam koleksi gerabah. Tak tanggung-tanggung, museum ini bahkan menyimpan sekitar 80 hingga 100 koleksi gerabah. Hal ini ditujukan sebagai bentuk untuk memperkenalkan sekaligus melestarikan kerajinan gerabah yang menjadi ikon dari Desa Wisata Kasongan di Bantul.
Selain memamerkan koleksi gerabahnya, museum ini juga menampilkan beberapa kerajinan lainnya yang kental dengan ciri khas dari Timbul Harjo. Salah satu kerajinannya yang paling menarik perhatian adalah replika singa yang terbuat dari alumunium serta lukisan.
Museum yang memiliki luas 2.000 meter persegi ini juga memiliki daya tarik dari arsitektur bangunanannya yang tak biasa. Eksterior museum ini dilapisi oleh bongkahan gerabah atau lebih dikenal dengan sebutan kreweng. Bongkahan tersebut yang kemudian nampak seperti bulatan-bulatan berwarna cokelat yang menempel di dinding museum.
Pada bagian interiornya, pengunjung juga akan menemukan arsitektur dengan nilai-nilai estetika yang tinggi. Bagian dalam dari MuseumKu Gerabah mengusung konsep industrial yang begitu menyatu dengan koleksi gerabah, tak lupa berbagai macam koleksi lainnya seperti patung dan lukisan.
Setiap sudut dari museum ini didesain langsung oleh Timbul Harjo. Terlebih, setiap sudut yang dibangun juga tak terlepas dari makna mengenai gerabah dan daerah kasongan. Bangunan utamanya yang berbentuk bulat seperti kubah juga sebenarnya mencerminkan kendi atau tempat air yang terbuat dari tanah liat.
Selain menampilkan koleksi gerabah dan keseniannya, MuseumKu Gerabah juga memiliki cafe yang dapat pengunjung kunjungi untuk beristirahat dan makan. Menu yang disediakan pun cukup variatif dengan kisaran harga mulai dari Rp 17.000 – Rp 25.000.
Saat masuk, pengunjung tidak akan dikenai biaya apapun, tapi diwajibkan untuk membeli makanan di cafe tersebut. Pengunjung juga diberi kesempatan untuk dapat mencoba kelas membuat gerabah. Tak lupa, ada beberapa macam souvenir yang dapat dibeli untuk dijadikan sebagai buah tangan.
Sumber : Visiting Jogja
Penulis : Rossa Deninta
Comments