STARJOGJA.COM, JOGJA – Sinergi dengan Pemda, BI Jogja Gelar Operasi Pasar S.I.A.P QRIS. Mengawali tahun 2023, inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur dari inflasi Kota Yogyakarta terus melandai meski masih tinggi. Berdasarkan rilis inflasi BPS, Inflasi DIY Januari 2023 tercatat 6,05% (yoy).
“Wujud kewaspadaan dan antisipasi di antaranya melalui kegiatan operasi pasar, khususnya di pasar pantauan inflasi,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budiharto Setyawan pada launching Operasi Pasar S.I.A.P (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS di Pasar Beringharjo, Kamis (9/2/2023).
Menurutnya, realisasi inflasi tahunan ini cenderung terus melandai sejak September lalu yang sempat menyentuh 6,81% (yoy). Meski demikian, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kota tetap mewaspadai risiko-risko yang mungkin terjadi.
“Kegiatan operasi pasar ini juga merupakan dari manifestasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang mencakup operasi pasar, urban farming, kerjasama antardaerah, serta digitalisasi dan hilirisasi sektor pertanian,” jelasnya.
Budiharto Setyawan menyampaikan pentingnya pengendalian inflasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas dan berkesinambungan, menjaga daya beli dan kesejahteraan masyarakat, serta terkait erat dengan upaya mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.
Selain itu, untuk mendukung pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi, diperlukan juga perluasan digitalisasi transaksi pembayaran, salah satunya melalui penggunaan QRIS.
“Transaksi melalui QRIS mendukung pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal, atau CEMUMUAH, sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian daerah. Kegiatan ini juga merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Pre-Event Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI),” jelas Budiharto.
Sejalan dengan itu, Pj. Walikota Yogyakarta, Sumadi yang hadir pada launching tersebut, menyampaikan komitmen Pemkot Yogyakarta dalam pengendalian inflasi melalui kegiatan Operasi Pasar dan juga pentingnya digitalisasi pembayaran, bagi pelaku pasar maupun UMKM. Intervensi TPID Kota Yogyakarta dan DIY diwujudkan dalam bentuk bantuan biaya transportasi untuk distribusi dari produsen ke pasar.
Pada pelaksanaan kali ini, operasi pasar melibatkan Segoro Amarto, kios di pasar-pasar pantauan inflasi yang berfungsi seperti price reference store. Fokus pelaksanaan operasi pasar adalah komoditas beras. Hal ini didasari perkembangan harga beras yang terus meningkat seiring masa panen yang baru akan terjadi di akhir Februari. Selain di Pasar Beringharjo, operasi pasar dilakukan di Pasar Kranggan dan Pasar Prawirotaman.
“Pelaksanaan ini juga bagian dari tindaklanjut Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Sleman sebagai pemasok Beras di Kota Yogyakarta. Selain itu, Pemerintah Kota Yogyakarta menyadari pula bahwa komunitas pasar merupakan pangsa yang besar dan diharapkan mendukung program transformasi menuju transaksi digital yang dapat mendatangkan dampak positif bagi pedagang maupun bagi pembeli,” kata Sumadi.
Kepala Dinas Perdagangan DIY, Ibu Syam Arjayanti, manambahkan, fokus pelaksanaan operasi pasar adalah komoditas beras. Hal ini didasari perkembangan harga beras yang terus meningkat seiring masa panen yang baru akan terjadi di akhir Februari. Selain di Pasar Beringharjo, operasi pasar dilakukan di Pasar Kranggan dan Pasar Prawirotaman.
Comments