STARJOGJA.COM, INFO – Faber Instrument Indonesia, merupakan bisnis radio kayu vintage yang mencapai omzet Rp 50 sampai Rp100 juta per-bulannya. Faber Instrument Indonesia sendiri bahkan telah mengikuti berbagai pameran di berbagai negara.
Pameran tersebut meliputi Pameran Giftionatu and Culture Creative di Taipei, Pameran Paviliun Indonesia Jakarta dan Glasgow (Inggris), Official Merchandise MotoGP di Mandalika, dan Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2022. Selain itu, baru-baru ini Faber Instrument Indonesia juga telah mendapatkan penghargaan dalam INACRAFT 2022, yakni dalam kategori Wood.
Awal mula Faber Instrument Indonesia dimulai dari ide buah pikiran Helmi Suana Permanahadi pada tahun 2018 dan bertemu dengan teman-teman SD yang memiliki kemampuan di bidang kayu dan di bidang elektronika.
Sebelumnya, Helmi juga telah menjalankan bisnis dalam gitar akustik dan cajon. Dalam bisnis Faber Instrument, selain untuk memperluas bisnis radio vintagenya, Helmi juga berharap melalui bisnis ini dapat mendorong potensi wisata di Cianjur dan Indonesia.
Baca Juga : Radio, Fitur Baru JOOX Tahun 2021
“Yang kami angkat bukanlah hanya bisnis radio vintage, melainkan juga potensi wisata yang ada di Kabupaten Cianjur dan Indonesia melalui sebuah karya,” Ujarnya ketika dihubungi Bisnis (1/4/2022).
Memulai dengan modal Rp100 juta dari dana pribadi, Helmi memulai dengan sederhana dan berkreasi. Dirinya kemudian juga mengikuti berbagai pameran.
“Karena dari awal kami sudah mengetahui bahwa produk ini adalah produk yang harus banyak diperkenalkan, pada awal launching kita langsung mengikuti beberapa acara pameran,” Jelasnya.
Selain itu, bisnisnya juga menjadi dijadikan untuk merchandise delegasi G20 oleh Presiden. Helmi merasa bahwa hal ini luar biasa dan menjadi semangatnya. Namun dengan berbagai pencapaiannya, Helmi juga mengaku mengalami berbagai lika-liku. Dirinya juga mengalami pengalaman dengan para pelanggan yang melihat-lihat untuk mengetahui bagaimana produk ini bekerja.
“Bahkan pernah juga ada yang membeli untuk dipretelin (dibuka) isinya. Walaupun sebenarnya itu sah-sah saja karena hak dari si pembeli”.
Faber Instrument Indonesia sendiri menjual produknya dalam range harga Rp850 ribu hingga Rp3,5 juta dan bersertifikasi SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu). Dalam sebulan, Faber Instrument juga memiliki kapasitas produksi sebanyak 150 hingga 200 pcs.
Produknya juga sering dibeli untuk pasangan muda, kalangan muda, orang yang menyukai dalam mendekorasi rumah dan lain-lainnya. Kemudian dalam membahas mengenai rencana ekspansi, Helmi mengatakan bahwa dirinya ingin membuat suatu ekosistem contohnya seperti sebuah wisata edukasi.
Dirinya juga memiliki ide untuk membiarkan para pembeli mendekorasi produk yang sudah jadi, yang kemudian difinalisasi dan menjadi merchandise bagi pembeli. Dalam tips menjalankan bisnis serupa yakni dalam bidang kreasi atau karya, dirinya mengatakan bahwa perlu dimulai dari hati atau apa yang disukai, dikarenakan terkadang hal ini merupakan hal yang tidak bisa dipaksakan.
Sumber : Bisnis
Comments