STARJOGJA.COM, Info – Pemerintah tengah menyiapkan sekolah tatap muka terbatas di bulan Juli mendatang. Dedy Budiono Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Jogja mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di bulan Juli 2021 ini berdasarkan keputusan SKB 4 menteri soal tahun ajaran baru untuk opsi sekolah menerima pendidikan tatap muka.
“Kami menyiapkan kondisi tatap muka guru harus divaksin semua, standar prokes memadahi kita sudah punya. Satu ruangan harus satu wastafel, dan punya hand sanitizer, terhermogun dan disinfektan dan sistem keluar masuk sudah disiapkan. Kalau sarana prasarana sudah semua,” katanya di 101,3 Starjogja FM Kamis (27/5/2021).
Ia mengaku sudah siap melaksanakan sekolah tatap muka terbatas dengan memastikan persiapan dengan mengunjungi sekolah SD dan SMP sebanyak tiga kali. Menurutnya semua sekolah sudah siap menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.
Baca juga : Pembelajaran Tatap Muka Gunungkidul Tunggu Instruksi Gubernur
“Namun anak berinteraksi keluar kota, wisata atau lainnya kita tidak punya data. Kalau anak anak seperti itu maka tidak sekolah dulu. Orang tua apakah mengizinkan atau tidak. Kalau terbatas, rasio 50% dan waktu pembelajaran 2 jam,” katanya.
Dedy mengatakan soal pembelajaran tatap muka terbatas pihaknya menyoroti proses orang tua mengantar ke sekolah, proses guru mengajar dan proses anak pulang sekolah. Selama proses mengajar ia memastikan akan sesuai dengan standar protokol kesehatan.
“Yang susah proses berangkat dan proses pulang maka perlu kerjasama orang tua, sekolah dan masyarakat. Kita harus konsisten,” katanya.
Soal pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di bulan Juli nanti Krisna Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Jogja mengatakan pemerintah daerah harus benar benar menyiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan. Termasuk siapa saja nanti yang bertanggung jawab jika ada terkena kasus Covid-19 termasuk fasilitasnya.
“Kami masih menolak sekolah tatap muka kalau status tanggap darurat Covid-19 belum dicabut. Jika saja ada tatap muka terbatas ini susah juga siapa yang tanggunjawab menjadi tidak jelas. Pariwisata sudah dibuka pasar mal ramai kok sekolah tidak boleh maka tanggap darurat dicabut dulu maka sekolah dibuka,”katanya.
Melihat kondisi ini maka perlu kehati-hatian dalam membuka kembali pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di Kota Jogja. Sebab melihat kondisi bangunan sekolah saat ini juga tidak ideal di tengah pandemi Covid-19.
“Gedung sekolah yang baru dibangun itu jendela kecil, maka nambah AC maka tidak ideal di situasi pandemi. Malah sesuai saat ini yang sekolah zaman Belanda itu jendelanya besar-besar itu sesuai dengan kondisi saat ini. Kalau tatap muka terbatas maka batasannya mana dulu,” katanya.
Hal yang sama diungkapkan Komisi D DPRD Kota Jogja Suryani. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di Kota Jogja harus menjadi perhatian sekolah, orang tua dan masyarakat. Sebab, banyak orang tua yang belum menerima dan mau anaknya sekolah tatap muka terbatas.
“Pendidikan tatap muka maka harus dipertimbangkan karena orang tua. Banyak orang tua yang tidak setuju,” katanya.
Comments