STARJOGJA.COM, Info – Remdesivir obat produksi Gilead Sciences segera disebarluaskan. Obat Remdesivir menjadi harapan penyembuhan pasien virus corona (Covid-19).
CEO Gilead Daniel O’Day pada Minggu (3/5/2020) waktu setempat berharap obat remdesivir akan sampai kepada para pasien Covid-19 yang tengah dirawat di rumah sakit pekan ini.
“Kami sekarang benar-benar fokus untuk memberikan obat ini kepada para pasien dalam kondisi yang paling mendesak,” ujar O’ Day kepada CBS “Face the Nation”, seperti dilansir melalui Bloomberg.
Baca Juga : BPOM Urus Izin Herbavid-19 untuk Obat Covid-19
“Kami berniat untuk memberikannya kepada pasien-pasien pada awal pekan depan [pekan ini] dan mulai bekerja sama dengan pemerintah (AS), yang akan menentukan kota-kota mana yang paling rentan ataupun di mana pasien-pasien yang membutuhkan obat ini,” terangnya.
Komisaris Food and Drug Administration (FAO) Stephen Hahn pada Jumat (1/5/2020) mengumumkan bahwa remdesivir menerima otorisasi penggunaan darurat untuk perawatan pasien-pasien di rumah sakit dengan Covid-19.
Penggunaan darurat dibatasi pada pasien rawat inap dengan kadar oksigen darah rendah atau yang membutuhkan bantuan pernapasan, menurut FAO dalam sebuah pernyataan tentang persetujuannya itu.
Sebuah penelitian oleh Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional (NIAID) sebelumnya menemukan bahwa remdesivir mempersingkat waktu pemulihan untuk beberapa pasien Covid-19.
Pasien tertular Covid-19 rawat inap dengan kondisi parah dan gangguan paru-paru yang menerima remdesivir ditemukan pulih lebih cepat ketimbang pasien serupa yang menerima plasebo (obat tanpa kandungan apapun).
Dalam pernyataannya itu, O’Day juga mengindikasikan pemerintah federal AS belum mengamanatkan bahwa pasar Amerika Serikat mendapat prioritas di atas pasar luar negeri dalam menerima obat tersebut.
Pemerintah federal, lanjut O’Day, kini akan menentukan ke mana harus mengirimkan remdesivir di AS. Obat ini selanjutnya tidak hanya akan tersedia untuk pasien-pasien Covid-19 di AS, tetapi juga akan diekspor ke negara-negara lain setelah membuat keputusan berdasarkan peraturan.
“Gilead berharap memiliki lebih banyak pasokan remdesivir pada paruh kedua tahun 2020 untuk melayani kebutuhan manusia di luar sana,” ungkap O’Day, seperti dikutip dari CBS.
Sumber : Bisnis
Comments