STARJOGJA.COM, JOGJA – Proyek pembangunan jalan tol di wilayah DIY membawa dampak terhadap dunia pertanian. Sebanyak 40 hektare lahan pertanian di DIY diperkirakan akan menjadi tumbal proyek tol Solo Jogja dan Jogja-Bawen.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Krido Suprayitno, mengatakan pihaknya telah mengajukan kesesuaian tata ruang yang terdiri atas dua trase yaitu Jogja-Solo dan Jogja-Bawen kepada Gubernur DIY sesuai dengan permohonan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR. Dokumen ini masih dalam proses untuk ditandatangani Gubernur DIY sekaligus sebagai syarat dibentuknya tim koordinasi penataan ruang daerah untuk kesiapan pembangunan tol.
“Tim persiapan sudah diajukan ke Gubernur pararel dengan kesesuaian [tata ruang], akan kami lacak sudah ditandatangani atau belum, sudah kami ajukan pekan kemarin,” katanya dikutip dari Harianjogja.com pada Jum’at (8/11/2019).
Baca juga: Ruas Tol Solo-Jogja-Kulonprogo Panjang 93,4 Kilometer
Terkait lahan pertanian berkelanjutan yang terkena dampak proyek tol Jogja-Solo dan Jogja-Bawen, ada sekitar 40 hektare, Krido meminta kepada Pemkab Sleman untuk mencarikan lokasi pengganti. Karena keluasan lahan pertanian berkelanjutan sudah ditetapkan di Perda RTRW sehingga harus dicarikan pengganti yang juga berada di wilayah Sleman.
“Justru momentum adanya strategi nasonal ini untuk memantapkan adanya pertanian berkelanjutan, di mana Sleman termasuk lumbung pangan dan ketika jalan tol terealisasi kami sudah bergerak 10 hingga 20 tahun ke depan yaitu ada kawasan tumbuh cepat, di mana nanti kami sampaikan setelah IPL turun atau saat sosialisasi,” pungkasnya.
Comments