STARJOGJA.COM, JOGJA – Selama Oktober 2018, ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar US$ 37,6 juta naik 11,91 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara impor sebesar US$ 1,60 juta naik 28,30 persen. Kopi paling banyak diimpor DIY.
BPS DIY dalam berita resmi statistik yang diterima StarJogja.com mengatakan Dibandingkan setahun yang lalu, kumulatif Januari – Oktober 2018, nilai ekspor meningkat sebesar 11,94 persen. Kepala BPS DIY JB Priyono mengatakan Lebih dari setengah nilai ekspor dikirim ke Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang.
” Khusus kawasan ASEAN, ekspor ke Singapura merupakan nilai ekspor terbesar Oktober 2018 sebesar 71,00 persen,”jelasnya.
Baca juga : Work Coffee Indonesia Keliling Dunia Perkenalkan Kopi Khas Indonesia
Sementara perkembangan ekspor terbesar adalah Thailand sebesar 89,43 persen. Pakaian jadi bukan rajutan, Perabot, Penerangan Rumah dan Barang-barang Rajutan merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada bulan Oktober 2018 masing- masing sebesar 35,37 persen; 15,96 persen; dan 8,55 persen.
Impor DIY di bulan Oktober 2018 sebesar US$ 1,59 juta naik 28,30 persen dibanding bulan sebelumnya. Sebagian besar berasal dari Papua Nugini yaitu sebesar 62,58 persen dari seluruh nilai impor yang tercatat.
” Komoditas impor terbesar adalah Kopi, Teh, Rempah-rempah yaitu sebesar 62,84 persen dari total nilai impor,” terangnya.
Comments