STARJOGJA.COM, Sleman – Penyembelihan hewan kurban secara syar’i dan higienis belum banyak yang tahu. Hal ini membuat Fakultas Peternakan UGM melatih 500-an takmir masjid di berbagai kabupaten di wilayah DIY dan Jawa Tengah soal tata cara pedoman penyembelihan hewan kurban yang baik dan benar.
Direktur Halal Center Fakultar Peternakan UGM Nanung Danar Dono mengatakan proses penyembelihan hewan kurban hendaknya dibaringkan menghadap ke arah kiblat dengan posisi kepala di selatan dan keempat kaki di sebelah barat. Selain itu memastikan ikatan atau pegangan keempat kaki ternak benar-benar kuat.
“Saat penyembelihan membaca basmalah dan takbir, sholawat, dan doa khusus. Penyembelihan dilakukan dengan memotong tiga saluran leher bagian depan yakni saluran nafas (kerongkongan), saluran makan (Tenggorokan), serta pembuluh darah (arteri karotis dan vena jugularis) Apabila dalam pelaksanannya belum terputus keseluruhan segera disempurnakan, bukan diulangi,” urainya, di Auditorium Fakultas Peternakan UGM Rabu (15/8/2018).
Baca Juga : Distan DIY Libatkan Mahasiswa Periksa Hewan Kurban
Nanung menegaskan penyembelihan hewan kurban harus dipastikan ternak benar-benar mati. Jika ternak belum mati dilarang untuk menusuk jantung, menguliti, memotong kaki, serta ekornya.
“Kalau ternak belum mati sudah di potong kaki, ekor, bahkan dikuliti ini perbuatan menyiksa dan daging kurbannya haram. Sebab daging yang dipotong dari ternak yang masih hidup sama dengan bangkai,” jelasnya.
Masyarakat diminta berhati-hati jika terdapat keadaan yang tidak wajar pada organ dalam. Apabila ditemukan ketidakberesan maka segera menghubungi ahli kesehatan ternak.
“Jangan memotong-motong daging sambil merokok karena daging yang baru diiris sangat peka terhadap bau. Jika petugas mengolah daging sambil merokok maka daging akan tercemar aroma rokok yang tidak sedap,” katanya.
Poin selanjutnya, saat pencucian jerohan untuk tidak dilakukan di sungai. Sebab, kondisi sungai di wilayah perkotaan telah tercemar dengan bahan kimia, limbah rumah sakit, bakteri, maupun limbah peternakan. Daging sebaiknya dipotong-potong terlebih dahulu apabila ingin disimpan di freezer.
“Jika ingin di simpan di freezer daging kurban jangan dicuci dulu karena jika dicuci dengan air keran daging akan terkena kuman. Meski didinginkan kuman tidak akan mati, hanya hibernasi,” tegasnya.
Ia menghimbau masyarakat untuk menggunakan tas plastik warna putih untuk pendistribusian daging. Umumnya tas plastik berwarna hitam merupakan hasil daur ulang limbah kimia plastik dapat bersifat karsinogenik atau memicu timbulnya sel kanker.
Comments