Starjogja.com, Sleman – Pelaku aksi klitih yang terjadi di wilayah Godean beberapa waktu yang lalu telah berhasil diringkus. ARS, salah satu pelaku rentetan kasus klithih di Jogja dan Sleman termasuk anak yang pendiam di rumahnya. Ia termasuk jarang menceritakan kehidupan pergaulannya kepada keluarga, termasuk kepada orang tua asuhnya.
“Hanya sempat cerita punya teman perempuan, tapi direbut orang,” ucap Supriyanto, orang tua asuh ARS di rumahnya di bilangan Gedongkiwo, Mantrijeron, seperti dilansir dari Harianjogja.com.
Supriyanto merupakan paman ARS. Sejak usia 11 hari ARS diasuh oleh Supriyanto dan almarhum Menik Juwariah karena orang tuanya sibuk bekerja. Setelah dewasa ARS lebih juga sering tinggal di rumah orangtua aslinya di Kasihan Bantul. “Sekarang kadang tinggal di sini kadang di Bantul. Tapi tempat mainnya di sini karena banyak teman-temannya di sini,” kata Supriyanto.
Supriyanto baru mengetahui keponakannya tersebut ditangkap polisi karena kasus perampasan dan kekerasan pada Minggu (21/1/2018). Ia dan adiknya ditelepon polisi terkait kasus yang terjadi di wilayah Warungboto, Umbulharjo. Ia tambah kaget setelah mendapat informasi bahwa keponakannya juga terlibat penganiayaan di Godean yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Supriyanto meyakini perbuatan keponakannya itu akibat pengaruh teman-temannya dari sekolah. Ia mengaku selama ini orang tua ARS dan keluarganya tidak kurang soal perhatian dan kasih sayang. ARS termasuk dari keluarga berkecukupan, ia sudah membawa mobil sendiri.
ARS pernah terlibat kasus narkoba sekitar 2014 lalu dan sempat dipenjara selama dua bulan. ARS sempat pindah-pindah sekolah. Tercatat saat SMP, anak pertama dari dua bersaudara itu sudah tiga kali pindah sekolah dan dua kali pindah sekolah di SMA. Supriyanto mengatakan, saat itu keponakannya memutuskan pindah sekolah karena bujukan teman.
(Am)
Comments