Star Jogja – Yogyakarta. Ratusan kru Trans Jogja yang berada di bawah manajemen PT Jogja Tugu Trans (JTT) mengancam akan melakukan mogok massal jika sejumlah tuntutannya tidak dikabulkan. Sementara PT Anindya Mitra Internasional (AMI) selaku operator Trans Jogja meminta kru dari PT JTT untuk mendaftar sebagai karyawan di PT AMI.
Sebelumnya, kru Trans Jogja dari PT JTT yang terdiri atas sopir atau pramudi dan kondektur biasa disebut pramugara serta pramugari meminta solusi DPRD DIY terkait rencana penarikan 29 bus oleh PT AMI yang membuat 120 kru terancam menganggur.
Ketua Serikat Pekerja Trans Jogja Totok Yulianto menyatakan, pihaknya kembali akan melakukan aksi mogok seluruh kru dari PT JTT jika sejumlah tuntutannya tidak dipenuhi.
Selain masalah penarikan bus lama, pekerja menuntut adanya kenaikan gaji karena sudah tiga tahun gaji mereka tidak pernah naik. Hingga 2017, pramudi Trans Jogja bergaji Rp2,8 juta dan pramugara pramugari sebesar Rp2,2 juta. Ia meminta kenaikan menjadi Rp3,6 juta untuk pramudi dan Rp2,8 juta untuk pramugara pramugari.
Menurutnya, rencana mogok telah dibahas di dalam internal serikat pekerja. Jika sampai Senin (27/3/2017) pekan depan belum ada jawaban solusi dari PT AMI maupun PT JTT, maka pihaknya memutuskan untuk mogok massal pada Rabu (29/3/2017).
Ia mengakui rencana keputusan mogok itu berat karena dampaknya penumpang telantar, namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak dan harus melakukan aksi itu demi tuntutan ratusan kru terpenuhi.| Sunartono/JIBI/Harian Jogja |
Comments